Masih Relevan Gak Sih SEO
di Era AI seperti Sekarang?
Perkembangan Artificial Intelligence (AI) dalam beberapa tahun terakhir benar-benar mengubah cara kita mencari dan mengonsumsi informasi. Mulai dari Google yang kini mendorong Search Generative Experience (SGE), sampai ChatGPT, Gemini, dan Claude yang bisa langsung memberikan jawaban instan tanpa kita perlu klik website. Pertanyaannya: Apakah SEO masih relevan di era AI ini? Atau justru sudah saatnya kita move on ke strategi baru?
AI Mengubah Pola Pencarian, Tapi Bukan Menghapusnya
Banyak orang takut AI akan “membunuh” SEO karena:
- Pengguna bisa langsung tanya ChatGPT atau Gemini tanpa buka Google.
- Google SGE mulai menampilkan jawaban langsung di atas hasil pencarian.
Tapi faktanya:
- 70% traffic autoresponder global masih berasal dari pencarian organik (data 2024, BrightEdge).
- AI memang mengambil sebagian porsi klik, tapi orang tetap mencari sumber terpercaya, detail tambahan, atau bukti kredibilitas dari website asli.
Analogi sederhananya: AI seperti asisten pribadi yang cepat, tapi kalau mau informasi lengkap atau data resmi, kita tetap balik ke sumber aslinya.
SEO Berubah Menjadi SEO + AIO (AI Optimization)
Kalau dulu kita fokus optimasi untuk mesin pencari saja, sekarang kita juga harus memikirkan bagaimana konten kita “terbaca” dan “terpilih” oleh AI.
Perubahan strategi:
- Fokus ke topik mendalam → AI suka konten yang komprehensif, jelas, dan kaya konteks.
- Gunakan bahasa natural → AI lebih mudah mengutip konten yang menulis seperti menjelaskan ke manusia, bukan sekadar list keyword.
- Gunakan skema data (structured data) → supaya AI mengerti konten kamu dengan tepat.
💡Konten Berbasis “Experience” Jadi Raja
Google memperkenalkan konsep E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) yang makin krusial di era AI.
- Experience: Ceritakan pengalaman langsung, studi kasus, atau data yang kamu miliki.
- Expertise: Tunjukkan kamu ahli di bidang tersebut.
- Authoritativeness: Dapatkan link/mention dari situs otoritatif.
- Trustworthiness: Sertakan bukti, sumber, dan transparansi.
Kenapa ini penting di era AI?
AI cenderung mengutip dan memprioritaskan konten dari sumber yang jelas dan kredibel. Kalau blog kamu cuma copy-paste, kecil kemungkinan dipilih AI sebagai referensi.
Long-Tail Keyword & Intent Jadi Kunci
Di era AI, orang makin nyaman mencari dengan kalimat panjang dan spesifik.
Contoh:
- Dulu: “cara jualan di Shopee”
- Sekarang: “gimana cara meningkatkan penjualan di Shopee kalau budget iklan kecil?”
Strategi yang bisa dipakai:
- Targetkan long-tail keyword yang lebih spesifik.
- Jawab pertanyaan yang benar-benar relevan dengan audiens kamu.
- Gunakan FAQ section di artikel agar AI mudah memproses jawabanmu.
Optimasi Multi-Format: Teks, Audio, Visual
AI sekarang bukan cuma baca teks. Mereka juga memproses gambar, audio, bahkan video. Artinya:
- Tambahkan infografis atau gambar pendukung.
- Sertakan video penjelasan di halaman yang relevan.
- Gunakan transkrip kalau punya konten audio/video.
Kenapa? Karena AI indexing akan membaca semua format konten ini untuk memahami topik secara menyeluruh.
Strategi SEO Masa Depan: Integrasi dengan AI
Kalau mau tetap relevan, kita perlu memanfaatkan AI, bukan melawannya.
- Gunakan AI untuk riset keyword yang lebih cepat dan akurat.
- Pakai AI untuk membuat draft ide konten, tapi poles manual untuk keunikan.
- Optimalkan konten untuk disukai mesin pencari & AI generator.
Kesimpulan
SEO di era AI bukan cerita tentang “mati” atau “hilang”, tapi soal adaptasi. AI memang mengubah cara orang mencari informasi, tapi website tetap menjadi pondasi kredibilitas dan sumber data utama. Kalau strategi SEO kamu fokus pada:
- Konten otentik berbasis pengalaman
- Keyword spesifik dan natural
- Optimasi multi-format
- Struktur data yang rapi
